Tuesday, January 31, 2012

'Tepuk Tangan' Itu membuat Bahagia

Kenapa 'Tepuk Tangan' itu membuat bahagia? Anak TK aja seneng banget kalo waktu nya tepuk tangan, begitu juga dengan seseorang yang perasaan nya 'tepuk tangan' atau terbalas. Pasti mereka seneng banget. Tapi di samping itu banyak juga manusia 'istirahat berasmara' (baca:jomblo) pada musim hujan begini gue yakin mereka butuh ke hangatan, tapi kehangatan hati bukan tubuh. Ke hangatan itu adalah menemukan pasangan hati yang baru agar mereka tidak 'istirahat berasmara'. Dan gue pun juga butuh ke hangatan hati itu. Tapi saat ini hati gue sedang dingin, tidak ingin pacaran dulu. Bukan gue trauma tapi gue masih butuh 'istirahat'. Gue ingin menemukan seorang cowok yang bisa ngerti gue, yang sejalan sama gue dan nerima gue apa adanya. Pengalaman pacaran gue baru dua kali, tapi di dua kali itu gue cukup ngerti apa yang nama nya sakit hati. Ya sakit hati, inilah momok dalam berasmara. Banyak orang yang sering sakit hati, termasuk gue. Dulu rasa sakit yang gue rasain pekat seperti warna kopi, tapi lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi seperti baju berwarna dalam rendaman pemutih. Rasa sakit itu perlahan luntur dan menghilang. Tapi butuh waktu yang lama. Gue waktu itu baru bisa move on dari satu ke yang lain, itu butuh waktu hampir satu tahun. Dari Windra gue pindah ke Emir. Jujur, deket sama Windra adalah satu moment yang nggak pernah gue lupain sampai sekarang. Gue paling suka waktu deket sama Windra. Nggak tau kenapa ya tapi karena itu pilihan hati gue yang paling top lah. 

Tapi terkadang pilihan itu jatuh ke orang yang tidak tepat. Ke tidak tepatan itu karena kita di butakan oleh yang nama nya perasaan jatuh cinta. Jatuh cinta itu susah, susah di dapatkan dan susah untuk di pertahankan. Dan jatuh cinta itu tidak mudah, tidak mudah untuk dilupakan dan tidak mudah untuk move on. Itu yang gue rasain waktu deket sama Windra.

Gue sering sakit hati karena cinta gue bertepuk sendiri. Tangan kita tidak kompak dalam menepukan perasaan yang sama, yang gue inginkan. Dan gue jatuh cinta sendirian. Jatuh cinta sendirian itu sedih banget. Dimana kita ingin perasaan kita di balas, tapi tidak terbalas. Hmm mungkin terbalas untuk sementara waktu tapi berikut nya pending pending dan pending. Atau mungkin tidak berlangganan kembali. Mengunggu seseorang itu seperti menunggu chat dari 'D' menjadi 'R'. Resah apakah chat itu akan di baca terlebih dahulu atau langsung di ENDCHAT begitu saja. Begitu juga dengan perasaan kita, akan di respon atau langsung di tinggalkan.

Dan gue sadar, gue nggak bisa maksain seseorang untuk mencintai gue dan merespon gue. Semakin gue paksakan semakin buruk hasil yang di dapat dan membuat dia merasa tidak nyaman kemudian ilfil dan cinta gue nggak akan terbalas. Mencitai seseorang itu seperti sedang mencontek, gelisah bingung salah tingkah dan diam diam. 

Apakah nanti nya gue terus seperti ini, bertepuk sendiri, diam diam, resah menunggu 'D' menjadi 'R'. Gue juga nggak tau, cuma waktu yang bisa ngasih gue jawaban. Karena waktu selalu berputar setiap detik nya. Seperti pikiran gue yang selalu berputar untuk memikirkan apakah gue pilihan yang tepat buat lo nantinya? 

2 comments: